Cara Sehat Puasa Ramadhan bagi Penderita Diabetes & Maag Agar Tidak Kambuh
Hal tersebut perlu anda lakukan karena keagungan Bulan Ramadhan yang luar biasa. Di mana Allah menurunkan berbagai macam keberkahan, kebaikan, ampunan, dan pahala yang berlipat-lipat pada Bulan Suci Ramadhan
Meski begitu, ada beberapa orang yang 'tidak berhak' melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dikarenakan sedang sakit.
Bagaimana dengan orang yang mempunyai penyakit menahun? Apakah syariat membolehkan untuk tidak berpuasa?
Secara syar'i, penderita penyakit menahun boleh tidak berpuasa. Dan bisa menggantinya dengan membayar fidyah (bagi yang mampu).
Para ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah sepakat bahwa fidyah dalam puasa dikenakan pada orang yang tidak mampu menunaikan qodho’ (ganti) puasa.
Hal ini berlaku pada orang yang sudah tua renta yang tidak mampu lagi berpuasa. Dan orang yang mempunyai penyakit menahun. Di mana sakitnya tersebut tidak juga kunjung sembuh.
Syariat fidyah disebutkan Allah dalam QS. Al Baqarah, ayat 184,
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.Dengan dalil tersebut, maka bagi penderita diabetes dan maag berada di persimpangan dalil.
Hal tersebut dikarenakan penyakit maag dan diabetes bersifat kambuhan (meski menahun sakitnya). Kadang sehat, terkadang pula kambuh penyakitnya.
Untuk itu bagi penderita maag dan diabetes tetap mempunyai kewajiban melaksanakan ibadah puasa. Dengan syarat sedang tidak kambuh penyakitnya, sedang tidak uzur, dan atas rekomendasi dari dokter.
Namun bila kondisi kesehatan memburuk, maka anda boleh berbuka. Dan menggantinya (qodho' puasa) di lain waktu.
Nah, mengingat penderita diabetes dan maag kronis tetap harus berpuasa (ketika sakitnya tidak kambuh). Maka tips di bawah ini bisa menjadi pegangan anda untuk berpuasa dengan sehat.
4 Tips Sehat Berpuasa bagi Penderita Diabetes
Nah, mengingat penderita diabetes dan maag kronis tetap harus berpuasa (ketika sakitnya tidak kambuh). Maka tips di bawah ini bisa menjadi pegangan anda untuk berpuasa dengan sehat.
4 Tips Sehat Berpuasa bagi Penderita Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang tergolong penyakit menahun. Fluktuasinya tidak menentu.
Untuk bisa benar-benar sembuh dari diabetes, anda perlu ektra pengobatan dan diet.
Salah satu cara untuk mengobati diabetes adalah dengan olah jiwa. Karena faktor utama dari meningkatnya gula darah secara drastis adalah stres.
Untuk bisa meredakan stres, cara yang utama adalah dengan pengendalian nafsu (olah jiwa). Dan itu bisa anda dapatkan dengan cara berpuasa. Baik puasa secara lahir (diet), maupun puasa secara batin (pengendalian nafsu).
Berikut 4 aturan kesehatan bagi penderita diabetes di dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan:
1. Berkonsultasi dengan dokter atau Praktisi Kesehatan
Bagi penderita diabetes yang akan melaksanakan ibadah puasa, maka sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau seorang praktisi kesehatan.
Hal ini untuk memastikan, apakah secara medis anda mampu berpuasa atau tidak.
Untuk mempertahankan kadar gula darah tetap normal, penderita diabetes harus melakukan treatment khusus sebelum melaksanakan ibadah puasa.
Sebagai seorang praktisi kesehatan; maka penulis menyarankan bagi penderita diabetes yang mengalami penyakit ginjal kronis fase 4 dan 5, kondisi hamil, penderita diabetes tipe 1, dan mempunyai aktifitas fisik (kerja) yang tinggi agar tidak berpuasa.
Karena penderita diabetes dengan kondisi seperti yang penulis sebutkan di atas sangat rentan mengalami hipoglikemia. Maka sebaiknya anda tidak usah berpuasa. Terutama bagi penderita diabetes yang mengalami penurunan gula darah dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.
2. Medical Cek Up Kadar Gula Darah
Pemeriksaan gula darah akan lebih baik jika dilakukan kurang lebih 4 - 6 minggu sebelum melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Satu hal yang harus anda tahu, bahwasanya gula darah dikatakan normal bila jumlahnya 70 - 100 mg/dl dalam kondisi berpuasa. Dan kadar gula darah 70 - 140 mg/dl (2 jam setelah makan).
Seperti penjelasan di awal, penderita yang pernah mengalami hipoglikemia (penurunan gula darah secara drastis di bawah 70 mg/dl), maka saya anjurkan untuk tidak berpuasa sama sekali.
Baca juga: Rahasia Turunkan Berat Badan dengan Mudah, Ganti Gula Pasir Anda dengan ini
Memang, hipoglikemia bisa cepat teratasi dengan minum atau makan makanan yang bergula. Namun satu hal yang harus anda tahu dan waspadai, bahwasanya hipoglikemia bisa memicu masalah jantung di kemudian hari bila anda memaksakan diri untuk tetap berpuasa.
Namun bila anda tetap ingin berpuasa, maka pemeriksaan gula darah perlu anda lakukan beberapa kali sehari (ketika sedang menjalankan ibadah puasa).
Petunjuk praktisnya begini, bila beberapa jam setelah sahur gula darah anda di bawah 70 mg/dL, maka sebaiknya anda tidak puasa.
3. Mengatur Pola Makan (Diet) Saat Puasa
Pengaturan pola makan saat berpuasa sangat penting bagi penderita diabetes. Karena hal tersebut bisa mengontrol fluktuasi gula darah anda tidak terlalu tinggi.
Fluktuasi (kenaikan atau penurunan) gula darah bisa terjadi sebelum dan setelah berbuka puasa.
Untuk berbuka, sebaiknya anda mengkonsumsi buah kurma. Karena kurma mempunyai kandungan gula yang tidak terlalu tinggi.
Dan untuk makan besarnya bisa anda lakukan sekitar jam 9 malam. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari penumpukan kadar gula darah secara drastis.
Tak lupa obat diabetes harus tetap anda minum (sesuai petunjuk dokter).
4. Olah Raga Ringan Tetap Bisa Anda lakukan di Bulan Ramadhan
Olah raga ringan sebaiknya anda lakukan beberapa jam setelah berbuka puasa.
Berolah raga menjelang berbuka puasa sangat tidak kami rekomendasikan. Karena saat menjelang berbuka puasa kadar gula darah anda sangat rendah.
Dan bila anda tidak sempat berolah raga, maka keutamaan shalat tarawih sudah mencukupi untuk kebutuhan olah fisik anda. Namun niat shalat tarawihnya bukan untuk berolah raga, ya (hehe).
Aturan Kesehatan bagi Penderita Maag di Dalam Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan
Karena penderita diabetes dengan kondisi seperti yang penulis sebutkan di atas sangat rentan mengalami hipoglikemia. Maka sebaiknya anda tidak usah berpuasa. Terutama bagi penderita diabetes yang mengalami penurunan gula darah dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.
Hipoglikemia adalah kondisi gula darah yang sangat rendah karena dampak dari perawatan insulinMeski begitu, bagi anda yang terhalang puasanya karena sakit tidak perlu stres. Don't wory, Islam itu sangat fleksibel. Banyak hal yang bisa anda lakukan untuk tetap bisa meraih keberkahan di Bulan Ramadhan.
2. Medical Cek Up Kadar Gula Darah
Pemeriksaan gula darah akan lebih baik jika dilakukan kurang lebih 4 - 6 minggu sebelum melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Satu hal yang harus anda tahu, bahwasanya gula darah dikatakan normal bila jumlahnya 70 - 100 mg/dl dalam kondisi berpuasa. Dan kadar gula darah 70 - 140 mg/dl (2 jam setelah makan).
Seperti penjelasan di awal, penderita yang pernah mengalami hipoglikemia (penurunan gula darah secara drastis di bawah 70 mg/dl), maka saya anjurkan untuk tidak berpuasa sama sekali.
Baca juga: Rahasia Turunkan Berat Badan dengan Mudah, Ganti Gula Pasir Anda dengan ini
Namun bila anda tetap ingin berpuasa, maka pemeriksaan gula darah perlu anda lakukan beberapa kali sehari (ketika sedang menjalankan ibadah puasa).
Petunjuk praktisnya begini, bila beberapa jam setelah sahur gula darah anda di bawah 70 mg/dL, maka sebaiknya anda tidak puasa.
3. Mengatur Pola Makan (Diet) Saat Puasa
Pengaturan pola makan saat berpuasa sangat penting bagi penderita diabetes. Karena hal tersebut bisa mengontrol fluktuasi gula darah anda tidak terlalu tinggi.
Fluktuasi (kenaikan atau penurunan) gula darah bisa terjadi sebelum dan setelah berbuka puasa.
Untuk berbuka, sebaiknya anda mengkonsumsi buah kurma. Karena kurma mempunyai kandungan gula yang tidak terlalu tinggi.
Dan untuk makan besarnya bisa anda lakukan sekitar jam 9 malam. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari penumpukan kadar gula darah secara drastis.
Tak lupa obat diabetes harus tetap anda minum (sesuai petunjuk dokter).
4. Olah Raga Ringan Tetap Bisa Anda lakukan di Bulan Ramadhan
Olah raga ringan sebaiknya anda lakukan beberapa jam setelah berbuka puasa.
Berolah raga menjelang berbuka puasa sangat tidak kami rekomendasikan. Karena saat menjelang berbuka puasa kadar gula darah anda sangat rendah.
Dan bila anda tidak sempat berolah raga, maka keutamaan shalat tarawih sudah mencukupi untuk kebutuhan olah fisik anda. Namun niat shalat tarawihnya bukan untuk berolah raga, ya (hehe).
Aturan Kesehatan bagi Penderita Maag di Dalam Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan
Berpuasa bagi penderita maag dispepsia fungsional sangat dianjurkan. Karena puasa bisa menyembuhkan sakit maag.
Apa yang dimaksut dengan penyakit maag dispepsia fungsional?
Maag dispepsia fungsional adalah gangguan lambung yang disebabkan stres dan pola makan yang tidak teratur. Selain itu juga disebabkan oleh makanan berlemak, dan minuman bersoda yang dikonsumsi secara berlebihan.
Maag dispepsia fungsional tidak akan menyebabkan kerusakan yang berarti di dalam lambung.
Fakta yang harus anda tahu, bahwasanya obat-obatan antasida yang banyak beredar di pasaran bukanlah obat yang bisa mencegah penyakit maag. Obat antasida bekerja hanya untuk menghilangkan gejala maag. Efektif obat bekerja antara 6 sampai 8 jam - CatatanJadi, bagi penderita maag dispepsia fungsional sangat dianjurkan untuk bisa melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Karena selain bernilai ibadah, juga bisa menyembuhkan penyakit maag dispepsia fungsional dengan tuntas.
Berbeda dengan penderita maag dispepsia fungsional, anda yang menderita maag dispepsia organik harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bila ingin melaksanakan ibadah puasa.
Lalu apa yang dimaksut dengan penyakit maag dispepsia organik?
Penyakit maag dispepsia organik adalah gangguan lambung yang disebabkan oleh tukak lambung, tukak usus duabelas jari, GERD (Gastroesophageal reflux disease), kanker di kerongkongan, dan kanker usus dua belas jari.
Baca juga: 4 Langkah Mudah Obati Maag Kronis dengan Pisang, Dijamin Tidak Kambuh Lagi
Penderita maag organik yang sudah kronis akan mengakibatkan pendarahan lambung yang hebat, muntah berulang-ulang, buang air besar berwarna hitam dan encer.
Untuk itu bagi penderita maag dispepsia organik yang belum bisa diobati dengan tuntas. Terutama jika terjadi nyeri hebat beberapa hari sebelum berpuasa. Sebaiknya anda jangan berpuasa. Dan anda pun harus segera mendapatkan perawatan serta pengobatan.
Nah, itulah hal pokok yang perlu anda tahu tentang penyakit maag.
Selanjutnya silahkan anda simak tentang aturan dan tips sehat berpuasa bagi penderita maag berikut ini!
1. Panduan Sehat Berpuasa, Baca Selengkapny di Sini: 7 Tips Praktis Menjaga Kesehatan selama Puasa Ramadhan
2. Pantangan Makan dan Minum bagi Penderit Maag
- Makanan yang banyak mengandung gas. Seperti makanan berlemak, aneka gorengan, sayuran sawi dan kol, buah nangka, pisang ambon, kedondong, buah yang dikeringkan, dan minuman bersoda
- Minuman yang merangsang asam lambung. Seperti kopi, minuman bersoda, dan susu full cream
- Makanan yang bisa mengikis dinding lambung. Seperti cuka, merica dan cabe
Sumber:
BINARASA - Syintame.Blogspot .Com | Panduan Sehat Berpuasa bagi Penderita Diabetes dan Maag yang Wajib Anda Tahu
Cara Sehat Puasa Ramadhan bagi Penderita Diabetes & Maag Agar Tidak Kambuh
Reviewed by Tabib Wira
on
23:03
Rating: